Senin, 24 Agustus 2015

NASKAH ROLEPLAY KONSELING PERSIAPAN MENJADI IBU


NASKAH ROLEPLAY
KONSELING PERSIAPAN MENJADI IBU


Description: logo_stikes_transparan

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1.    Novi Asih Purnama Sari   (B1301077)
2.    Novi Khasanah                 (B1301078)
3.    Novi Khaulia Nindi          (B1301079)
4.    Nur Chotimah                   (B1301081)
5.    Nur Kholifah Fatolani      (B1301082)
6.    Nur Malina Hidayani        (B1301083)
7.    Nur Rofingah                   (B1301084)
8.    Nurul Fadilatul Asror       (B1301085)
9.    Prabawati Sarengat           (B1301086)


PRODI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2015
Di suatu desa bernama cicit cuit terdapat sepasang calon pengantin yang rencananya akan menikah minggu depan bernama Roma dan Ani  , sore hari yang cerah sambil melihat indahnya sunset Roma dan Ani berbincang-bincang mengenai rencana pernikahannya minggu depan
Roma   : “Ani... aaaaniii... ku sayang padamu, ku cinta padamu ... aaaniiii.. aaaanniii ( sambil bernyanyi dengan merdunya dan membawa setangkai bunga)
Ani      : “ (sambil menutup mulut roma) cukup roma, cukuup, aku sudah tau kau ingin berkata apa ? kau ingin berkata kalau kamu cinta padaku ?
Roma   : “ Sungguh kau tau ani apa yang ingin aku katakan ? sudah sekian lama kita menjalin hubungan dan ini yang akan aku katakan ( sound treck: menikah denganku menempatkan cinta, melintasi perjalanan usia )
Ani      : “ Sungguh Roma kau ingin menikah denganku ? maav roma aku tidak sepertinya tidak bisa
Roma   : “ Apaaaa ??? tidak bisa ??
Ani      : “ Tidak bisa menolakmu J
Roma   : “ Sungguh aniii ??? baiklah besok aku dan keluargaku datang untuk melamarmu, baiklah karena hari sudah sore aku akan pulang untuk mempersiapkan semuanya
Ani      : “ Baiklah roma, hati-hati di jalan
           
Mereka berduapun akhirnya pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan acara besok pagi
Ani      : “ Maaaamiiiihhhhh .... aku pulang (sambil tergesa-gesa)
Ibu       : “ Kamu kenapa siih ? kok tergesa – gesa ?
Ani      : “ Anuu buuu besok aku akan dilamar oleh bang roma
Ibu       : “ Ya bukanya ini yang kamu harapkan, ingin cepat menikah dengan roma
Ani      : “ iyaa sih bu, tapi kok aku merasa blum siap untuk dilamar ya bu, tapi aku malah sudah meng’iya’kan bang roma untuk melamarku, padahal aku kan masih berusia 19 tahun
Ibu       : “ ya sudahlah kamu pikir ulang tawaran roma untuk melamarmu
Bapak  : “ kenapa ini anakku sayang kok kamu keliatannya galau ?
Ani      : “ Bang roma pah, besok keluarganya mau kesini untuk melamarku
Bapak  : “ ya malah bagus doong kalau begitu, biar cepet dapat cucu
Ani      : “ Iya paaah nanti aku pikirkan lagi.
            Ani berjalan ke kamarnya untuk merenungi keputusan menikah dengan roma. Tiba – tiba teman ani yang bernama susi dan susanti bertamu ke rumah ani
Susi dan Susanti : “ assalam’alaikum ..
Ibu       : “ Wa’alaikumsalam. Aniiiii .. ini ada temanmu nak
Ani      : “  Suruh saja masuk ke kamarku mih
Ibu       : “ masuk ke kamar saja nak susi dan susanti, ani berada di kamarnya
Susi     : “ Haaiii anii .. kenapa kamu ? kok mukamu murung tidak seperti biasanya ?
Ani      : “ ini sus.. besok aku mau di lamar bang roma
Susanti            : “ Appaaaaaa ????? kau mau menikah ? usiamu kan masih muda ? apa kamu sudah siap untuk jadi ibu untuk anak-anakmu ?
Ani      : “ iya sus .. itulah yang membuatku galau, aku ingin menikah dengan bang roma tapi aku belum siap menjadi ibu, aku tidak mau besok saat aku hamil badanku jadi gemuk dan sudah tidak menarik lagi, lalu aku harus bagaimana ?
Susi     : “ ohh .. mungkin kau menikah saja, tapi jangan hamil duluu..
Ani      : “ aahhh .. ide bagus itu sus , kalian memang sahabat yang baik, aku mohon kalian besok menemaniku saat lamaran dan pernikahanku
Susi & susanti : “ iyaaa besok pasti kita akan menemanimu
            Keesokan harinya Roma beserta keluarganya datang ke rumah ani untuk prosesi lamaran, berbagai seserahanpun di bawa oleh keluarga roma
Pak Dulloh      : “ Assaalamu’alaikum ..
Bapak & Ibu   : “ Wa’alaikum salam .. mari pak bu silahkan masuk dan silahkan
            Duduk
Pak Dulloh      : “ begini pak, maksud kedatangan saya kemari yang pertama adalah silaturahmi dengan keluarga bapak dan ibu , dan yang kedua kami ingin melamar putri bapak untuk menjadi menantu kami, bagaimana pak ? apakah putri bapak berkenan menjadi menantu kami ?
Bapak dan Ibu : “ yaa keputusan saya kembalikan kepada anak kami, bagamana nak, apakah kamu mau untuk menerima lamaran bang roma?
Ani      : “ ( sambil tersipu malu ) emmmm... Iya pak bu saya menerima lamaran bang roma
Roma : “ ( Sujud syukur ) Alhamdulillah ..
Pak Dulloh      : “ lalu kira – kira kapan tanggal mainnya ??
Bapak & Ibu   : “ emm ..lebih cepat lebih baik, karena saya inin cepat punya cucu
Pak Dulloh      : “ baiklah, bagaimana kalau minggu depan saja nanti kita gelar acara yang megah untuk pernikahan anak kita
Bapak & ibu    : “ baiklah pak saya setuju
            1 minggu kemudian pernikahan Ani dan Roma di gelar dengan megahnya  di hotel berbintang, tamu yang datangpun dari berbagai penjuru kota hingga pelosok desa mereka berduapun bahagia dengan acara pernikahannya.
Tiba malam pertama Roma dan Ani sedang berbincang-bincang di tempat tidur
Roma            : “akhirnya kitapun bisa tidur serajang juga ya sayang, kalau kamu ingin punya anak berapa ?
Ani               : “ Tidak romaa ... aku belum siap memiliki anak, kalau nanti aku hamil badanku jadi gendut dan sudah tidak menarik lagi L
Roma            :“Tapiii..bukannya tujuan pernikahan adalah melestarikan keturunan, dan orang tua kita sudah mengdam – idamkan cucu ?
Ani               : “ Tapii .. aku belum siap Romaaa ??
Roma            : “ baiklah kalu begitu, lebih baik kita besok ke rumah bu bidan untuk membicarakan hal ini

            Keesokan harinya Ani dan Roma pergi ke rumah bidan Rika
Ani & Roma : “ Assalamu’alaikum ..
Bidan Rika : “ Wa’alaikum salam.. mari mas dan mba silahkan masuk dan silahkan duduk, bagaimana ada yang bisa saya bantu ?
Ani                           : “ Begini bu, kami ini pasangan yang baru menikah kemarin, kami ingin konsultasi, saya belum ingin mempunyai momongan terlebih dahulu namun suami dan orang tua saya menginginkan saya cepat mempunyai momongan, kira – kira bagaimana bu ?
Bidan Rika  : “ ohh ini mba Ani dan mas roma yang kemarin menikah di hotel aston ya ? kalau boleh saya tahu usia mba Ani dan mas roma berapa ya ?
Ani & Roma    : “ iya bu .. usia Ani 19 tahun , sedangkan bang roma usianya 24 tahun ,
Bidan Rika      : “ oh begitu mba dan mas, mohon maaf kalo saya boleh tahu kenapa mba ani belum ingin punya momongan ?”
Ani                              : “haduh bu bidan yg saya tahu kalo punya anak kan badannya nanti jadi berubah jelek , saya gak mau bu , saya takut kalo suami saya nanti berpindah ke lan hati nih bu..”
Rhoma                         : “ sayang, jangan berfikir begitu toh .. aku kan udah mentok ke kamu yank, gak boleh bgtu kan ya bu ?”
Bidan              Rika     : “ iya bener mba ani , kalo punya anak itu memang fisiologisnya memang ada perubahan fisik tapi tidak usah khawatir mba setelah melahirkan juga bisa berubah walaupun tidak sama seperti awal”
Ani                              :” Hmmm.. berarti kalo saya hamil terus lairan badan saya tidak sepenuhnya jelek ya bu ? tapi saya tetep takut dan belum siap bu”
Bidan Rika      : “ Tidak usah Takut yaa mba, yang terpenting mbanya bisa yakin dari hati ya mba “
Rhoma                         : “ iya sayang mas akan selalu mendukungmu , kan bapak sama ib juga sudah pengen punya cucu yank”
Ani                              : “ lalu saya baiknya bagaimana bu ?”
Bidan rika       : “ yang terpenting mba ani siap diri dari hati karena dalam kehamilan mood atau perasaan ibu hamilnya mempengaruhi kondisi dari janin anak dikandungnya”
Ani                              :” pengaruhnya apa bu ?”
Bidan rika       : “ pengaruhnya kan kalo janin itu sangat bergantung pada ibu nya, apa yang dirasakan ibu juga dirasakan oleh janin dan jika yg dirasakan buruk akan berdampak pada perkembangan janin”
Ani                              : “ oh begitu Ya bu...”
Rhoma                         : “ Separah itukah bu ?”
Bidan Rika      : “ ya mas maka untuk yang dipersiapkan pertama kali adalah psikologi terlebih dahulu ”
Ani                              : “ iya bu saya mengerti, terus apalagi bu ?”
Bidan rika       : “ sebelum persalinan faktor kesiapan juga akan berpengaruh pada psikologi persiapan menjadi orangtua, maka sangat penting mba mas “
Rhoma                         : “sayang kamu bisa kok melalui itu semua kan ada aku , ada ibu bapak dan pastinya juga bu bidan akan membantu kita sayang “
Bidan rika       : “ iya mba saya akan membantu sebisa saya kok mba, tinggal tergantung mba nya sudah mau atau gimana ?”
Ani                              : “ setelah mendengar penjelasan ibu sih saya menjadi yakin kalo saya ingin hamil,
( kemudian bertanya kepada mas rhoma )
Ani                              : mas yakin mendukung aku kalo hamil ?gak akan berpaling nanti kalo aku berubah menjadi jelek ?
Rhoma                         : tidak sayang , mas kan sudah bilang kalau mas sudah mentok cinta sama ade kok”
Ani                              : beneran mas ?
Rhoma                         : iya sayang
Bidan rika       : berarti mba ani sudah siap utk hamil ?
Ani                              : iya bu bismillah
Bidan rika       : iya mba yg yakin saja , oia mba saat akan hamil juga sebaiknya mempersiapkan nutrisi utk hamil bu, misalnya banyak mengonsumsi asam folat seperti susu, daging, minyak ikan bgtu mba “
Ani dan rhoma            : oh bgtu nggeh bu , kami mengerti .. terimakasih atas penjelasan dan pengertinnya bu
Bidan rika       : Iya mas mba, kembali kasih .. bila ada yg ingin ditanyakan bisa datang lai kemari mba mas
Ani dan rhoma : Iya kami permisi ya bu , assalamu’alaikum bu
Bidan rika       : wa’alaikumsalam







Tidak ada komentar:

Posting Komentar