NASKAH
ROLE PLAY PENGGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA DESA SIAGA
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Novi Asih Purnama Sari (B1301077)
2. Novi Khasanah (B1301078)
3. Novi Khaulia Nindi (B1301079)
4. Nur Chotimah (B1301081)
5. Nur Kholifah Fatolani (B1301082)
6. Nur Malina Hidayani (B1301083)
7. Nur Rofingah (B1301084)
8. Nurul Fadilatul Asror (B1301085)
9. Prabawati Sarengat (B1301086)
PRODI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji syukur penyusun
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik,
serta hidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah,
mata kuliah komunitas dengan judul “naskah
role play penggerakan dan pemberdayaan masyarakat pada desa siaga” tepat pada waktunya.
Naskah role
play ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah komunitas semester empat. Penyusun menyadari bahwa
penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, arahan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1.
Allah SWT,
atas izinNya penyusunan makalah terselesaikan tepat waktu.
2.
Siti
Mutoharoh S.ST, MPH selaku dosen koordinator mata kuliah komunitas.
3.
Teman-teman seperjuangan
yang saling membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
4.
Para pembaca
yang budiman, serta berbagai pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu
persaty dalam membantu penyusunan makalah ini.
Semoga
Allah SWT membalas semua amal baik mereka. Besar harapan penyusun makalah ini
dapat bermanfaat khususnya pada mahasiswa kebidanan dan pada umumnya pada semua
pembaca. Penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, kritik dan saran yang
membangun penyusun harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Billahi Fii Sabilillhaq Fastabihul Khairat
Gombong,
Agustus 2015
Penyusun
Sebagai Bu lastri
Sebagai Bu acil
Sebagai Bu astrid
Sebagai Pak RT
Sebagai Sintut
Sebagai Kader
Sebagai Bu jito
Sebagai Teman
Sebagai Bidan, bu cindy
Sebagai Teman sintut
THYPOID
Di desa kali dowo mempunyai satu poskesdes yang di
kelola oleh satu bidan. Sebagian besar warga disini kurang mengetahui
pengetahhan dan kesadaran tentang kesehatan. Kegiatan sehari – hari seperti
mandi, mencuci baju, BAB, BAK masih di sungai.
Alkisah pada suatu hari
Bu Astrid : “ Pagi ibu – ibu (sambil membawa cucian
baju )
Bu jito : “ Ya bu
astrid, selamat pagi juga .. looh tumben bu cuciannya buaaaaaanyaakk bangett
Bu Astrid : “ Iya bu,
kemarin-kemarin malas banget mau nyuci badan saya pegel-pegel
Bu Acil : “ (Sambil mencuci sayur-sayuran) waaah, pasti ibu
malemnya nglembur ya sama pak Astid ?
Bu Astrid : “ Aaahhh ibu tauu aja
Bu Cindy : “ Pagi ibu – ibu yang cantik .. sudah pada rame ya disini
? misi ya buu saya mau EE’ dulu .. J
Bu Astrid dan Bu Acil : “Iya buu,
monggoh silahkan
Bu Cindy : “ Awas looh jangan lihat – lihat !
Bu Jito : “ Walahhh bu .. bu... wong biasa mandi bareng aja
masih malu- malu
Bu Acil : “ Aku mau pulang dulu ya bu, mau masak dulu
Bu Cindy : “ Yang enak yaaaa buuuuu ..
Sesampainya di rumah bu acil segera masak untuk
keluarga.Beberapa menit kemudian anaknya pulang sekolah.
Sintut : “
Assalamu’alaikum buuu.. aku pulaaaaaang
Bu Acil : “ Wa’alaikumsalam sudah pulang ya nak ? gimana tadi
sekolahnya ?
Sintut :
“ Ya biasa bu di ajarin itung-itungan, aku laper nih buuu.. ibu masak apa ?
Bu Aci :
“ Ibu masak pindang sama sayur kangkung kesukaan bapakmu kalau mau ambil
sendiri di meja yaa ?
Sintut :
“ yaa ibu pindang lagi pindang lagi, ya udah lah bu, aku mau makan di luar saja
Bu Acil : “ Ya di syukurin aja nduk .. wong adanya kaya gitu,
beruntung sudah masakin
Sintut :
“ Ya bu makasih .. ( sambil jalan ke dapur untuk makan siang )
Bu Acil : “ makan yang banyak ya ntut, biar cepat gede
Bu Sintut : “ hehehe iya bu ..
Pada malam harinya di
rumah bu acil, sintut mengeluh perutnya kesakitan
Sintut : “ Bu... buuuu
... perutku sakiit
Bu Acil : “ Kenapa toh ntu
?? kamu tadi makan apa ?
Sintut : “ ya ngga makan apa-apa bu, Cuma makan
masakan ibu tadi siang
Ibu :
“ ya sini naak coba ibu lihat, di kasih minyak angin saja mungkin hanya masuk
angin saja
Pada keesokan harinya pada jam istirahat anak-
anak bermain seperti biasanya, namun sintut terlihat murung dan tidak ikut
bermain.
Teman 1 : “ Ntuutt ayoo
main..
Sintut : “ ngga’ ahh
badanku panass
Teman 1 : “ ahhh sintut ngga’
seru niihh ..
Teman 2 : “ Kamu kenapa ???
Sintut : “ badanku panas
dari kemarin
Teman 2 : “ ya sudaah aku
bilang ke bu guru dulu ( menuju ruang guru )
Bu guru : “ kamu kenapa nak
?? tadi lari – lari ??
Temen 2 : “ anuu bu sintut
badannya panas
Bu guru : “ ya udah kamu
kalau begitu kalian antar sintut ke rumah yaa..
Teman 1 dan 2 : “ Siiiaaappp buuuu ..
Sesampaiya di rumah sintut
Bu Acil : “ kok sudah
pulang nak ?
Temen 1 dan 2 : “ iyaa bu ini tadi sintut badannya panas, sama perutnya
sakit
Bu Acil : “ looooohh gimanaa koq bisa ? ya udah istirahat di kamar dulu, ibu tak cari obat di warung bu
cindy dulu
Di warung bu cindy terlihat ibu-ibu sedang
ngerumpi
Bu Acil : “ bu, ada obat turun panas gak bu?
Bu Cindy :”ya ada, emang buat siapa?”
Bu Acil :”itu buat sintut, pulang sekolah badannya panas”
Bu Jito :”lho, kenapa??”
Bu Acil :”gak tahu bu, sejak semalam sudah panas, udah tak kasih
minyak angin tapi belum sembuh”
Bu Jito :”suamiku juga sudah 7 hari gak masuk kerja, badannya
panas gak turun-turun”
Bu Cindy :”kurang servis kali bu”
Bu Jito :”apaan sih, bu cindy”
Pak RT lewat dengan gayanya yang khas membawa sisir
di sakunya
menyapa ibu – ibu yang sedang ngobrol
Pak RT :
“ Pagi ibu-ibu, wahhhh pagi-pagi sudah nimbrung di depan rumah,pasti lagi
ngomongin saya ?
Bu Acil : “ ini loohh pak saya bingung sintut dari kemarin badannya
panas
Bu Jito : “ Iya paak suami saya juga badannya panas, sudah 7 hai
ngga masuk kerja
Pak RT :
“ demi kesejahteraan bersama ngga usah bingung ibu-bu langsung di periksa ke
poskesdes saja ( sambil menyisir rambutnya )
Ibu – ibu : “ ya pak RT terimakasih atas sarannya
Beberapa
jam kemudian bu acil memeriksakan sintut ke poskesdes
Bu Acil : “ Assalamu’alaikum bu..
Bu bidan : “ mari bu silahkan masuk .. ada yang bisa saya bantu ?
Bu Acil : “ iya ini bu putri saya sejak tadi malam badannya panas
dan perutnya sakit
Bu bidan : “ mari dek saya priksa dulu ( sambil menuju ke tempat
pemeriksaan) apa yang adik rasakan sekarang ?
Sintut : “ ini bu badan saya panas, lemes, perutnya sakit sejak
tadi malam
Bu bidan : “coba sekaran adik buka mulutnya
Sintut : “ (membuka mulutnya)
Bu bidan : “ kemarin adik makan apa ?
Sintut : “ ngga makan apa-apa kok bu, Cuma makan masakan ibu
aja di rumah
Bu Bidan : “ Kemarin masak apa bu ?
Bu Acil : “ Cuma masak pindang sama sayur kangkung
Bu bidan : “ sebelum di masak kangkunnya di cuci atau tidak bu ?
Bu Acil : “ ya di cuci dooong bu
Bu bidan : “ Mencucinya dimana bu ?
Bu Acil : “ ya biasa bu .. di sungai bareng sama bu cindy ee’ dan
bu astrid nyuci baju
Bu bidan : “ weeess.. weess.. weesss baiklah sekarang adik sintut saa
ambil darahnya untuk pemeriksaan lab, besok ibu kesini lagi untuk mengambil
hasilnya, sekarang saya beri obat penurun panas sama sakit perut ya, di minum
3x1 / hari ya buuu .. ( bu bidan mengambil sampel darah sintut )
Bu Acil : “ baik bu terima kasih ( meninggalkan poskesdes)
Pada malam hari pak RT
datang ke rumah ibu Astrid menjenguk suami ibu astrid yang sedang sakit
Pak RT : “ Assalamu’alaikum..
Bu Astrid : “ wa’alaikum salam , eehhh pak RT, monggoh pak silahkan
masuk, silahkan duduk pak
Pak RT : “ Iyaa bu terima kasih, gimana bu keadaan
suaminya sudah membaik apa belum ?
Bu Astrid : “ Belum pak, saya
bingung harus di apain lagi sudah minum obat sana-sini belum sembuh panasnya
juga semakin tinggi, dan tidak nafsu makan
Pak RT :
“ baiklah, `besok biar saya suruh bu bidan kesini untuk memeriksa keadaan pak
rahmat “
Keesokan harinya di Poskedes
Bu Acil : “ Assalamu’alaikum bu, bagaimana hasil pemeriksaan lab
anak saya ?
Bu bidan : “ iya bu ini hasilnya, Adik sintut terkena penyakit thypus
Bu Acil : “ Thypus sih apa bu ?
Bu Bidan : “ thypus adalah nama penyekit yang di sebabkan oleh bakteri
salmonella thyposa, penyakit ini di sebarkan oleh makanan dan minuman yang
telah tercemar tinja
Bu Acil : “ terus bagaimana
bu?
Bu bidan : “ untuk lebih biaknya dek sintut di rawat di puskesmas agar
tidak parah
Bu Acil : “ iya buu .. saya akan membawa sintut ke puskemas ( Pergi
meninggalkan puskesmas)
Pak RT datang
Pak RT : “ Assalamu’alaikum bu..
Bu Bidan : “ wa’alaikum salam .. ehh pak RT ada yang bisa saya bantu
pak ?
Pak RT : “ ini loh bu, pak rahmat suaminya bu astrid
sakit panas belum sembuh – sembuh, saya bermaksud mengundang bu bidan untuk ke
rumah bu astrid untuk memeriksa pak rahmat
Bu bidan : “ iya pak RT, bagaimana ya pak warga kita ada yang terkena
typus.
Pak RT :
“siapa yang terkena typus bu?”
Bu Bidan : “itu lohh sintut anaknya bu Acil, penyakit typus ini bisa
tertularkan pada masyarakat jika kita tidak memberi informasi, karena sebagian
masyarakat disini masih melakukan kegiatan seperti mandi, cuci pakaian, cuci
bahan makanan BAK serta BAB disungai.hal itu merupakan faktor terbesar yang
menjadi penyebab penularan dari bakteri Salmonella Thyposa. Bagaimana kalau
kita adakan upaya penyuluhan untuk upaya tindak lanjut?
Pak RT :
“wah ide bagus itu bu, kapan ya sekiranya ini bisa dilakukan?”
Bu Bidan : “ bagaimana kalau nanti sore? Habis duhur soalnya semakin
cepat semakin baik”
Pak RT :
“nggak papa bu, mumpung hari ini hari
libur nanti saya bantu siarkan lewat microphone masjid.”
Bu Bidan : “terima kasih ya pak atas bantuannya, sekarang saya
langsung kerumah Bu Astrid untuk memeriksa suaminya sekaligus mampir ke
tempatnya bu kader.”
Malam harinya pengelola
Puskesdes pergi kerumah pak RT untuk membicarakan penyuluhan tentang pencegahan
penyakit thypus.
Kader dan bidan: “assalamualaikum”
Pak RT :
“waalaikumsalam, lho ini bu kader dan bu bidan, apakah
ada yang bisa saya bantu bu ?”
Kader :
“iya pak RT , begini, warga kita ada yang terkena penyakit thypus, penyakit ini
bisa tertularkan pada masyarakat jika kita tidak memberi informasi tentang cara
pencegahannya, kita lihat saja sebagian warga masyarakat disini masih melakukan
sebagian besar kegiatannya di sungai dan itu merupakan faktor terbesar yang
menjadi penyebab penularan dari bakteri salmonella thyposa, bagaimana kalau
kita mengadakan penyuluhan sebagai upaya tindak lanjut ?? “
Pak RT :
“baiklah kalau begitu. Saya juga menemukan warga yang sedang sakit dan tidak
sembuh-sembuh. Saya akan persiapkan tempat dan waktunya..
Kader dan bidan : “ baik pak
terimakasih “
Setelah
dapat pengumuman dari pak lurah, warga desa datang dengan antusias ke acar
penyuluhan. Acara tersebut dibuka dengan pidato dari bapak RT.
Pak RT : “assalamualaikum, selamat
malam bapak dan ibu semuanya..
Warga : “ waalaikumsalam.
Pak RT :
“ sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada petugas kesehatan yang telah
mengadakan kegiatan penyuluhan di desa ini, dan tak lupa juga kami ucapkan
kepada bapak ibu semua yang menyempatkan sedikit waktunya dalam acara ini. Baik
kalau begitu tidak usah berlama- lama, kita langsung saja ke inti dari
penyuluhan ini yaitu tentang permasalahan kesehatan. Dalam hal ini akan
disampaikan oleh pihak petugas kesehatan. “
Kader :
“ baik, terimakasih atas waktu yang diberikan kepada kami, langsung saja pada
inti dari acara ini yaitu untuk mengenal permasalahan kesehatan di desa ini,
bapak dan ibu, biasanya disini terkena penyakit apa saja ?? “
Warga 1 : “ waaah , kami gak tahu bu, soalnya kami biasa berobat ke
dukun atau orang pintar di desa ini “
Warga 2 : “ biasanya sih panas, sakit perut “
Bidan :
“ ooh begitu , terus ada lagii ?? “
Warga 3 : “ batuk pilek buu
“
Bidan :
“ terus penangananya bagaimana jika ada anggota keluarga yang sakit ?
Warga 3 : “ biasanya yaa, kami belikan obat di warung, atau kami
memakai minyak bila sakit perut “
Warga 1 : “ ya kadang kami juga memberikan seperti ramu-ramuan “
Warga 2 :” kadang-kadang dari daun obat yang ditumbuk halus , tapi
kami tidak mengerti itu daun apa.. “
Bidan :”
kemudian bagaimana cara pengolahan makanan, naah, biasanya ibu-ibu nih yang
tahu bagaimana caranya..”
Warga 1 : “ (angkat jari) biasanya kami masak sesuka hati, kan
ikannya dari tambak sendiri..”
Warga 2 :” kami mengambil sayur-sayuran dari sawah kami sendiri ,
setelah itu kami mencucinya di sungai dan setelah itu saya masak, ya masak
seperti biasa.. “
Kader :
“ ooh begitu , dari keteranagn beberapa warga tentang gejala-gejala yang
dialami dan juga penelitian yang telah dilakukan, maka dapat kami simpulkan
kemungkinan penyakit sekarang adalah thypus..”
Bidan :
“ karena penyakit ini banyak di masyarakat, ada yang tahu tentang apa thypus
itu ??? “
Warga :
“tidak tahu buu “
Kader :
“ baiklah kami akan menjelaskan tentang apa itu thypus dan bagaimana
pencegahannya. Thypus adalah infeksi akut dengan demam yang disebabkan oleh
kumn salmonella thyposa. Thypus disebabkan oleh bakteri yang hidup di tempat
yang kotor dan dapat menyebar dari manusia ke manusia “
Warga 1 : “ berbahaya atau tidak ??? “
Kader :
“ berbahaya dong bu , karena dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan
usus dan komplikasi lainnya “
Warga 2 : “ apa itu komplikasi buu ? “
Kader :
“ komplikasi itu nanti menyebabkan penyakit lainnya, jadi bukan hanya thypus
yang akan di derita tapi penyakit lainnya.. “
Warga 2 : “ mengapa penyakit itu sekarang berkembang pesat di desa
kami ?
Kader :
“ hal itu terjadi karena pemeliharaan kebersihan di desa ini masih kurang
sehingga penyebaran kuman sangat mudah “
Warga 2 :” bagaimana cara pencegahannya ??
Bidan :”
pencegahanya adalah sebagai berikut :
1. usaha terhadap lingkungan hidup :
a. penyediaan air minum yang memadai
b. pembuangan kotoran manusia (BAK dan BAB) yang
hygiene di jamban.
c. Pemberantasan lalat
d. Tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan
e. Pilih makanan yang telah diolah dan disajikan
dengan baik ( memenuhi syarat kesehatan )
f. Jamban keluarga harus cukup jauh dari sumur (
harus sesuai standar pembuatan jamban yang baik )
2. usaha terhadap manusia :
a. Imunisasi
b. Menerapkan pola hidup bersih
Warga 1 : “ ooh begitu ya bu. Teruus misalnya ada keluarga atau
tetangga kita yang terkena thypus, apa tindakan yang kita lakukan ?
Bidan :
“ jadi begini bu, pertolongan pertama pada penderita thypoid yaitu
a. Berikan minum sebanyak mungkin selagi penderita dapat
minum.
b. Kompres hangat disekitar ubun-ubun, lipat paha dan
lipat ketiak.
c. Segera bawa ke Poskesdes atau Rumah Sakit terdekat
Warga : “ ooh jadi begitu
ya buu , ya iya saya paham “
Pak RT :
“ baiklah bapak dan ibu , demikianlah acara penyuluhan tentang penyakit thypoid
yang mulai muncul di desa tercinta kita, maka marilah kita menjaga lingkungan
serta kesehatan kita agar terhindar dari bahaya penyakit yang suatu saat
menyerang tubuh kita “
Warga :
“ baik pak RT !!!!!!!! “
Setelah penyuluhan
selesai, pak rahmat di periksa dan ternyata beliau positif menderita thypoid
dari sayur-sayuran yang biasa dia makan setelah di cuci di sungai yang juga
tempat BAB, BAK, mencuci baju dan aktivitas warga yang lainnya, dan kemudian
pak rahmat dan sintut di beri perawatan oleh kader kesehatan.
Warga lain masih tetap ada
yang BAB, BAK dan melakukan aktivitas lain di sungai. Kader kesehatan pun terus
melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk menyadarkan warga di desa cicitcuiit
tentang arti kesehatan lingkungan bagi dirinya, dan mengupayakan agar ada
pembangunan WC umum atau WC pribadi yang dapat mencegah penularan penyakit